Parenting Tips: Pola Asuh yang Baik 

Pola asuh orang tua dapat memengaruhi banyak hal mulai dari harga diri anak hingga keberhasilan akademisnya. Penting untuk memastikan pola asuh yang akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang sehat karena sebagai orangtua kita akan berinteraksi dengan anak, mengajarkan kedisiplinan yang dapat memengaruhi anak sepanjang sisa hidupnya. Terdapat empat tipe pola asuh, yaitu Authoritarian, Authoritative, Permissive, dan Uninvolved.

Image: https://www.parents.com/parenting/better-parenting/style/parenting-styles-explained/

Authoritarian

Dalam pola asuh ini, orang tua berfokus pada aturan ketat, kepatuhan, dan disiplin. Orang tua mempunyai ekspektasi yang tinggi, dan tidak segan-segan memberikan hukuman jika anak tidak mengikuti pedomannya. Orang tua mengambil alih kekuasaan pengambilan keputusan, jarang memberikan masukan apapun kepada anak, tidak mengasuh, bersikap lunak, membuat peraturan dan menegakkan konsekuensinya tanpa memperhatikan pendapat anak. Anak yang dibesarkan dengan gaya ini cenderung berperilaku baik di rumah, namun mereka mungkin memberontak ketika bersama teman sekelas atau teman. Ciri-ciri orang tua dengan pola asuh Authoritarian : 

  • Orang tua yakin anak-anak harus dilihat dan bukan didengar.

  • Jika menyangkut peraturan, orang tua yakin itu adalah "cara saya atau jalan raya".

  • Orang tua tidak mempertimbangkan perasaan anak.

  • Orang tua pernah mengucapkan kata-kata "karena saya bilang begitu" ketika seorang anak mempertanyakan alasan di balik suatu peraturan.

Authoritative

Dalam pola asuh ini, orang tua bersifat mengasuh, responsif, dan suportif, namun tetap menetapkan batasan tegas terhadap anak-anaknya. Mereka berusaha mengendalikan perilaku anak dengan menjelaskan peraturan, berdiskusi, dan memberi alasan. Mereka mendengarkan sudut pandang anak-anak tetapi tidak selalu menerimanya. Anak yang dibesarkan dengan gaya ini cenderung ramah, energik, ceria, mandiri, mampu mengendalikan diri, ingin tahu, kooperatif, dan berorientasi pada prestasi. Ciri-ciri orang tua dengan pola asuh Authoritative : 

  • Orang tua berupaya keras menciptakan dan memelihara hubungan positif dengan anak.

  • Orang tua menjelaskan alasan di balik aturan.

  • Orang tua menetapkan batasan, menegakkan aturan, dan memberikan konsekuensi, tetapi juga mempertimbangkan perasaan anak.

  • Orang tua menggunakan strategi disiplin positif seperti pujian dan penghargaan.

Permissive

Dalam pola asuh ini, orang tua bersikap hangat, namun lemah. Mereka gagal menetapkan batasan yang tegas, tidak memantau aktivitas anak secara ketat, atau menuntut perilaku dewasa yang pantas dari anak-anaknya. Anak-anak yang dibesarkan dengan gaya pengasuhan ini cenderung impulsif, memberontak, tidak memiliki tujuan, mendominasi, agresif, dan rendah dalam kepercayaan diri, pengendalian diri, dan prestasi. Ciri-ciri orang tua dengan pola asuh Permissive : 

  • Orang tua menetapkan aturan tetapi jarang menegakkannya.

  • Orang tua tidak terlalu sering memberikan konsekuensi.

  • Orang tua berpikir anak akan belajar paling baik dengan sedikit campur tangan orang tua.

  • Orang tua membiarkan anak-anak melakukan apa yang mereka inginkan.

Uninvolved

Dalam gaya pengasuhan ini, orang tua tidak tanggap, tidak bersedia, dan menolak. Anak-anak yang dibesarkan dengan gaya pengasuhan seperti ini cenderung memiliki harga diri yang rendah dan kurang percaya diri serta mencari teladan lain, yang terkadang tidak pantas, untuk menggantikan orang tua yang lalai.Ciri-ciri orang tua dengan pola asuh Uninvolved : 

  • Orang tua tidak bertanya kepada anak tentang sekolah atau pekerjaan rumah.

  • Orang tua jarang tahu di mana anak berada atau dengan siapa mereka berada.

  • Orang tua tidak menghabiskan banyak waktu dengan anak.

  • Orang tua tidak memiliki banyak aturan dan harapan.

Dari keempat pola asuh di atas, pola asuh yang paling baik adalah pola asuh authoritative. Jika terdapat kendala dalam pola asuh orang tua dalam keluarga, silahkan hubungi konselor spesialis Selalu Ada Harapan melalui bit.ly/pusatkonselingspesialis

Ditulis oleh Elyshianna Suganda, S.Psi

Referensi:

  • https://www.apa.org/act/resources/fact-sheets/parenting-styles

  • https://www.parents.com/parenting/better-parenting/style/parenting-styles-explained/

Next
Next

Sering Merasa Frustrasi? Ini Cara Mengatasinya