Kesehatan Mental Sandwich Generation

Apakah Kamu Tergolong Sandwich Generation?

Apa Itu Sandwich Generation?

Sandwich Generation mengacu pada generasi dewasa muda yang harus membiayai hidup diri sendiri, tetapi juga harus merawat orang tua dan anak. Kondisi tersebut dianalogikan seperti sandwich dimana sepotong daging terhimpit oleh 2 buah roti. Roti tersebut diibaratkan sebagai orang tua (generasi atas) dan anak (generasi bawah), sedangkan isi utama sandwich berupa daging, mayonnaise, dan saus yang terhimpit oleh roti diibaratkan bagai diri sendiri.

Tipe-Tipe Sandwich Generation

1. The Traditional Sandwich Generation

Tipe ini adalah tipe yang paling umum. Tipe ini berisikan orang-orang antara usia 40 hingga awal 50 tahunan. Mereka yang masuk dalam kategori ini merawat orang tua usia lanjut, pasangan, dan juga anak-anaknya yang membutuhkan dukungan finansial, fisik, dan emosional.

2. The Club Sandwich Generation

The Club Sandwich Generation merupakan kumpulan orang berusia 30 hingga 40 tahunan. Beban yang harus ditanggung oleh generasi ini lebih besar dibanding traditional sandwich generation. Individu yang termasuk kategori ini memiliki tanggungan anak yang masih berusia kanak-kanak, orang tua, dan bahkan kakek-neneknya. Jika sudah memiliki cucu, maka beban yang harus ditanggung tentu lebih banyak lagi. Biasanya generasi ini dialami oleh seseorang yang berasal dari keluarga besar. Mereka pun terjepit dengan tanggungan untuk memenuhi kebutuhan dari generasi yang lebih banyak.

3. The Open Faced Sandwich Generation

The Open Faced Sandwich Generation merupakan generasi yang berisi orang-orang dewasa yang belum memiliki anak. Jadi, mereka hanya harus menanggung beban orang tuanya saja atau bisa juga saudara-saudara kandungnya..

Masalah yang Dihadapi Sandwich Generation

Merawat orang tua lanjut usia dan anak-anak kecil tentu saja merupakan hal yang terpuji untuk dilakukan, namun hal ini pasti akan membuat mereka kelelahan. Berikut beberapa permasalahan yang sering muncul pada sandwich generation :

Stres

Salah satu masalah paling umum yang dihadapi oleh sandwich generation adalah meningkatnya jumlah stres yang timbul ketika pengasuh diliputi perasaan bahwa mereka tidak mampu menyelesaikan atau memiliki cukup waktu untuk melaksanakan sekian tanggung jawab. Hal ini menyebabkan stres dan kecemasan.

Masalah Keuangan

Aspek lain yang meresahkan generasi ini adalah penanganan masalah keuangan. Mereka diharuskan untuk menginvestasikan lebih banyak waktu untuk memenuhi kebutuhan orang tua dan anak-anak mereka dan hanya mempunyai waktu yang terbatas atau lebih sedikit untuk berinvestasi dalam pekerjaan. Hal ini berdampak buruk pada keuangan mereka dan juga dapat berdampak negatif pada gaji mereka. Ada juga yang mempertimbangkan untuk meninggalkan pekerjaannya untuk memenuhi tugas dan tanggung jawabnya, yang dapat berdampak buruk pada keuangan mereka.

Depresi

Berada dalam tekanan terus-menerus untuk mengatur pekerjaan dan rumah, mengelola keuangan dan berbagai aspek lainnya terkadang menjadi hal yang terlalu membebani. Mereka yang tidak mampu mengelola stres sering kali mengalami depresi dan kondisi serupa lainnya.

Cara Mengatasi Stres untuk Sandwich Generation

Perasaan khawatir dan lelah yang terus-menerus dalam prosesnya dapat berdampak buruk pada kesehatan, berikut beberapa cara untuk mengatasi stres:

Berbagi Beban

Ketika merawat orang tua dan anak-anak, tidak berarti harus melakukan semuanya sendirian. Kita dapat memilih untuk membagi beban dengan anak-anak jika mereka sudah cukup umur untuk mengambil sebagian tanggung jawab dalam pekerjaan rumah. Kita juga bisa meminta bantuan oleh saudara kita untuk membantu dalam merawat orang tua.

Pekerjakan seorang untuk membantu

Ketika ada lebih banyak orang yang harus diurus, itu berarti ada lebih banyak tanggung jawab yang harus dipikul. Kita dapat menyewa bantuan untuk melakukan beberapa tugas. Misalnya, jika ketika merawat orang yang sakit dalam keluarga, kita dapat menyewa pengasuh untuk membantu merawat anak kita atau menyewa pembantu rumah tangga waktu untuk membantu melakukan pekerjaan rumah tangga sehari-hari.

Prioritaskan Tugas

Buatlah daftar hal-hal yang perlu dilakukan berdasarkan prioritas. Selesaikan hal-hal prioritas terlebih dahulu, lalu tinggalkan sisanya untuk diselesaikan kemudian. Cobalah mencari cara dan sarana untuk meminimalkan pekerjaan sehari-hari Anda.

Jaga Diri Sendiri

Dalam merawat orang lain, terkadang kita mungkin lupa mengurus diri sendiri. Cari Luangkan sedikit waktu untuk berolahraga, jalan-jalan bersama teman, tidur yang cukup, dan aktivitas sehari-hari lainnya. Ketika kita bisa menjaga kesehatan fisik dan mental dengan baik, kita akan lebih siap untuk menjaga orang lain.

Bicaralah dengan Orang

Berbicara dengan teman, saudara kandung, anggota keluarga, atau bahkan kelompok pendukung untuk berbagi pikiran. Membicarakan kekhawatiran dapat membantu merasa lebih baik. Terutama, dalam kelompok dukungan dimana kita mungkin bisa menemukan orang-orang dengan tantangan serupa, dan ketika kita berbagi kekhawatiran Anda dengan orang-orang yang berpikiran sama, hal ini mungkin terbukti membantu.

Jika dirasa hal-hal tersebut masih tidak membantu dalam mengatasi stres atau tekanan lainnya, mungkin sudah saatnya untuk mencari pertolongan dari tenaga profesional. Segera hubungi konselor spesialis Selalu Ada Harapan melalui bit.ly/pusatkonselingspesialis

Ditulis oleh Elyshianna Suganda, S.Psi

Referensi:

  • https://parenting.firstcry.com/articles/the-sandwich-generation-meaning-problems-and-management/

  • https://child.unl.edu/589ffe7e-7f7a-48d5-b883-95e7adb5bd91.pdf

  • https://rhbtradesmart.co.id/article/3-jenis-sandwich-generation-kamu-salah-satunya/

Previous
Previous

Sering Merasa Frustrasi? Ini Cara Mengatasinya

Next
Next

Kembangkan Diri dengan Menyayangi Diri Sendiri